Memantaskan
yang Pantas
Harus bagaimana sebenarnya saya
mengungkapkan gejolak ini. Di satu sisi saya berpikir bahwa saya bukanlah
seseorang yang selalu benar dan di sisi lain ada kebijakan-kebijakan di sekitar
saya yang sepertinya tak layak untuk dikatakan sebagai “Kebijakan”. Ya..entahlah,
saya hanya ingin mengungkapkannya dengan cara yang sederhana, sehingga yang
membuat kebijakan itu memahami hanya dengan sekali membacanya. Mungkin akan
terlihat sedikit atau mungkin pula banyak keegoisan diri di dalam catatan saya
ini. Namun, satu hal yang harus saya tekankan di sini bahwa ini yang saya
pikirkan dan saya rasakan.
Awal pertama masuk ke dunia yang
sekarang saya jalani, saya menganggap semua hal yang akan terjadi sama seperti
dunia-dunia saya yang telah lalu. Namun, disadari atau tidak secara perlahan
pemikiran itu berubah, terutama ketika saya berada di tingkat yang lebih tinggi
dengan lingkungan pemikiran yang lebih pula. Hal yang pertama kali saya
tanyakan pada diri sendiri adalah, ada apa ini?, Semua berubah ataukah saya
yang tak ubah, kini sulit sekali saya menemukan seseorang yang “polos”. Semua
memiliki tujuan yang berbeda bahkan termasuk saya, dan tanpa disadari banyak
dampak dari tujuan itu. Termasuk pula tujuan dari “kebijakan” yang dibuat oleh
para petinggi di sana.
Pencerahan-pencerahan yang saya
dapatkan ketika proses kehidupan yang sedikit banyaknya mendorong saya untuk
mengungkapkan keadaan ini hanya lewat kata, ya..lewat kata. Kekuatan saya untuk
menepis dan berontak hanya mampu saya tuangkan lewat secarik kertas. Namun,
saya memiliki harapan yang besar untuk direnungkan bersama oleh kita. Tolong pandanglah kami, dalam hak dan
kewajiban yang kita jalani pun masih ada hal yang harus kita duduk dan
bicarakan bersama agar kebijakan-kebijakan yang ada dapat dengan pantas kita
sebut sebagai “Kebijakan”.
***
KAIZEN ^^”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar