Rabu, 15 Mei 2013

BERPIKIR INTENSIF BERMOTIF POSITIF



BERPIKIR INTENSIF BERMOTIF POSITIF

Teringat dengan salah satu ungkapan dari Imam al-Ghazali bahwa “Manusia itu adalah hewan yang berpikir”. Banyak ahli yang mendefinisikan kata ‘berpikir’ dalam kalimat tersebut. Ada yang mengartikannya memang untuk berpikir, berakal, atau bahkan bertanya. Yang membuat menarik antara berpikir dan bertanya. Secara harfiah pikir dan tanya tidak ada kesamaan sama sekali. Namun, jika ditelaah kembali maka seseorang tidak akan mampu bertanya jika sebelumnya tidak melalui proses berpikir. Jadi, dapat dikatakan bahwa seseorang yang bertanya berarti dia berpikir. Dan bukankah hewan tidak mampu untuk bertanya ? J.
Manusia yang diberikan anugerah oleh Allah SWT berupa akal, seyogyanya harus mampu menggunakan dan memanfaatkannya dengan baik dan benar. Dalam kaitannya dengan bertanya, manusia yang menggunakan pikirannya, maka ia banyak bertanya tentang kehidupan. Baik itu mengenai kehidupan dirinya maupun kehidupan disekelilingnya. Dengan adanya kaitan antara berpikir dan bertanya, maka manusia selalu akan menemukan pengetahuan-pengetahuan baru dalam hidupnya, termasuk hal-hal yang mungkin paling mendasar dalam dirinya.
Seringnya kita tidak menyadari bahwa banyak hal-hal kecil yang tidak kita pikirkan yang sesungguhnya berdampak besar bagi diri kita. Contohnya saja pengaturan pola makan sehari-hari. Sarapan merupakan hal yang dianggap sepele tapi dampaknya untuk organ dalam tubuh sangatlah vital. Dan masih banyak contoh lainnya yang mungkin lebih enggan untuk kita pikirkan.
Ketika berpikir, timbul pertanyaan dalam benak seseorang, maka ia pasti memiliki keinginan untuk menemukan jawaban-jawaban atas pertanyaannya tersebut. Dalam proses mencapai suatu jawaban yang benar, seseorang harus melalui proses berkeinginan yang benar pula. Agar supaya apa yang dia dapatkan kelak menjadi suatu hal yang memang diharapkannya sejak awal. Dalam proses berpikir, hendaknya seseorang memiliki motif yang jelas dan positif, agar ketika dia menjalani proses tersebut ia tahu jua dengan jelas tujuannya.
Latar belakang tujuan berpikir yang intensif dari seseorang diindahkan dengan  motif yang positif serta dorongan yang benar, maka akan menghasilkan suatu hal yang memang benar-benar sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, karena ia telah menyandarkan kembali kepada Sang Pencipta. Sehingga apapun yang dipikirkannya akan ditanggapi dengan kembali bermuara kepada Sang Maha Pencipta, Allah SWT.
***
KAIZEN ^^”

1 komentar:

  1. nice info_
    teh follow balik ya blognya

    http://fenomenadi.blogspot.com/

    BalasHapus